Translate

Kamis, 19 Mei 2016

CERPEN "Kau yang aku semogakan" : Raisa bag 1

Walau pun hujan reda, tapi masih menyisakan langit kelam yang menutupi sinar bintang di malam ini, begitu juga dengan suasana hati yang rupanya  masih belum berubah. Raisa masih belum bisa tertidur walaupun sudah pukul 23:33 WITA. Dia sudah berusaha memejamkan mata, namun sia-sia. Sosok setahun lalu itu masih membekas pada ingatannya. Rupanya dia belum bisa move on dari laki-laki yang bernama Hary itu.

"Ya Tuhan..., kalau begini terus aku bisa jadi gila! kenapa sih harus kamu yang aku cintai dan kamu yang aku rindu'in?"

Tetesan air matanya mengalir membasahi kedua pipinya yang sekarang lebih tirus, tapi tiak bisa menagis lepas, karena tidak ingin ada yang mendengar isakan tangisnya.

Raisa adalah gadis belia yang masih polos dan baru mengenal cinta. Usia nya sekarang20 tahun. Dia hanyalah anak keluarga yang hidupnya pas-pas'an. walaupun pandai, tapi Raisa tidak bisa melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi, jadi slepas SMA dia bekerja di sebuah minimarket. Dan di dunia pekerjaan nya ini lah dia bertemu dan berkenalan dengan Hary yang berumur 22 tahun sosok laki-laki yang ia cintai namun karena suatu keadaan yang mengakibatkan cinta kedua nya tidak bisa bersatu.

Walaupun kedua masih bisa dimungkinkan tuk berkomunikasi, tapi Raisa tidak bisa menghubungi Hary lagi, Entah kesalahan apa Hary bilang " jangan hubungi aku lagi" dan Si Hary tega menjalin hubungan dengan gadis lain. Satu sisi Raisa merasa dipermainkan karena saat cinta-cintanya Raisa malah ditinggalkan. Di satu sisi lain perasaannya nya masih mengharapkan lelaki itu, dia masih sangat mencintainya. Rindu yang dihujam cemburu begitulah yang dirasakan gadis polos itu. 

Walaupun Raisa bukan terlahir dari keluarga yang sangat taat, tapi dia rajin sholat, sehabis sujudnya setelah kedua  orang tua yang ia doa'akan laki-laki itulah yang ia do'a kan dengan doo'a yang selalu baik. Meski sekarang Raisa belum berhijab, tapi dia menjaga pergaulan dengan baik. Walau dalam keadaan yang begitu sedih seperti yang dialaminya, dia tidak ingin terburu-buru mencari pengganti apalagi mencari pelampiasan

Dengan kepala yang begitu sudah terasa berat, dia mencoba menenagkan dirinya dengan meminum segelas susu coklat hangat dn mendengarkan musik yang ngebit di malam yang semakin larut, sehingga ia pun mengantuk dan tertidur. zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz

hahhhahhahahha selamat tidur cerpennya to be continue. 





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

bertutur baik, menulis juga yang baik-baik saja